Menguhubungkan Jaringan Private Dengan Jaringan Public Menggunakan Dynamic NAT pada Cisco Packet Tracer.




Assalamualaimkum Wr. Wb.
     Hai teman-teman, kali ini saya akan membahas tentang cara untuk menghubungkan jaringan local yang telah kita buat dengan jairngan public (internet). Nantinya IP Private kita akan ditranslasikan ke IP Public menggunakan NAT. Syarat agar kita bisa melakukan pentranslasian ini adalah mempunyai jaringan local (IP Private), mempunyai IP Public yang bisa didapatkan dari ISP, terdapat router yang nantinya berfungsi sebagai translator IP Private ke IP Public. Sedangkan metode NAT yang akan kita gunakan pada kesempatan ini adalah Dynamic NAT. Sebelum kita ke konfigurasinya, yuk simak penjelasan berikut.
A. Pengertian

     Network Address Translation adalah suatu metode untuk menghubungkan lebih dari satu komputer ke jaringan internet dengan menggunakan satu alamat IP. Banyaknya penggunaan metode ini disebabkan karena ketersediaan alamat IP yang terbatas, kebutuhan akan keamanan (security), dan kemudahan serta fleksibilitas dalam administrasi jaringan.
     NAT ( Network Address Translation ) digunakan untuk menterjemahkan suatu IP ke Alamat IP yang lain. IP sendiri dapat kita bagi menjadi 2 yaitu IP Public dan IP Local/Private. IP local digunakan hanya untuk jaringan local saja , sedangkan IP Public digunakan secara umum , IP Public inilah yang digunakan untuk berkomunikasi di dunia internet karena dapat diakses dari manapun. Tapi IP Public juga memiliki batasan , jadi tidak semua memiliki IP Public , hanya kalangan tertentu saja yang memiliki nya , seperti ISP. Karena dalam internet untuk berkomunikasi harus menggunakan IP Public , dengan NAT ini kita bisa membuat IP Local juga bisa menggunakan Internet. Yang mana proses nya itu IP Local akan di terjemahkan menjadi IP Public.

Di Cisco ada 3 jenis NAT , yaitu :
  1. Static NAT : Penggunaan 1 IP Public untuk 1 IP Private (One to One Mapping). Sebagai contoh ada sebuah server yang ingin diakses melalui internet, sedangkan Server tsb menggunakan IP Private. Dengan menggunakan Static NAT maka server dapat diakses melalui IP Public.
  2. Dynamic NAT Overloading : Penggunaan 1 IP Public untuk beberapa IP Private. Sebagai contoh ada lebih dari 1 client ingin mengakses internet, namun hanya ada 1 IP Public , maka kita bisa gunakan Dynamic Nat Overloading ini.
  3. Dynamic NAT : Penggunaan IP Public untuk IP Private yang memiliki jumlah yang sama. Jadi untuk menggunakannya membutuhkan jumlah IP Public dan IP Private yang sama , misal kita ada 5 client maka kita harus memiliki 5 IP Public, maka dari itu Dynamic NAT ini jarang digunakan.

B. Latar Belakang

     Saat kita membuat jaringan yang bersifat local pastinya kita juga ingin jaringan yang kita buat tersebut bisa mengakses ke jaringan public (internet) disaat jaringan local tersebut sudah tidak bisa memenuhi kebutuhan-kebutuhan kita yang lain, lalu bagaimana cara kita menghubungkan jaringan private kita ke jaringan public ? sedangkan kita tahu bahwa IP Public di dalam jaringan public sangatlah terbatas dan tidak sembarang orang bisa mempunyai IP tersebut.
     Oleh karena itulah dibutuhkan suatu mekanisme yang dapat menghemat IP Public. Logika sederhana untuk penghematan IP Public ialah dengan meng-share suatu nomor IP Public valid ke beberapa client IP lainnya. Atau dengan kata lain beberapa komputer bisa mengakses Internet walau kita hanya memiliki satu IP Public yang valid. Salah satu Mekanisme itu disediakan oleh Network Address Translation (NAT).

C. Persiapan Software dan Hardware
  • Seperangkat komputer PC atau Laptop
  • Aplikasi Cisco Packet Tracer


D. Maksud dan Tujuan

     Kegiatan ini bermaksudkan agar kita dapat mengetahui konsep, cara kerja, konfigurasi NAT yang melakukan pentranslasian IP Private ke IP Public. Sedangkan Tujuan dari NAT ini sendiri adalah agar client-client kita yang berada pada dalam jaringan local bisa terkoneksi ke internet meskipun hanya dengan 1 IP Public.

E. Tahapan Pelaksanaan Kegiatan


1. Hidupkan komputer anda dan bukalah palikasi Cisco Packet Tracer.


2. Pada cisco packet tracer alat-alat yang saya gunakan adalah
  • 2 Router
  • 2 Laptop
  • 1 Switch

3. Hubungkan perangkat-perangkat tadi menggunakan kabel dengan ketentuan sebagai berikut.

*Hubungkan Latpop1 dengan Switch menggunakan kabel Straight
*Hubungkan Latpop2 dengan Switch menggunakan kabel Straight
*Hubungkan Switch dengan Router1 menggunakan kabel Straight
*Hubungkan Router1 dengan Router2 menggunakan kabel Cross Over
 


4. Selanjutnya kita tentukan perencanaan pemberian alamat IP pada masing-masing perangkat, sehingga terbentuklah topologi seperti di bawah ini. Dari topologi ini dapat kita ketahui bahwa nantinya terdapat dua area, yaitu area public dan area Private. Nantinya kita akan menghubungkan area yang ber-IP-kan Private dengan area yang ber-IP-kan public dengan cara mentranslasikan IP privatenya ke IP public. 


5. Lakukan pengaturan pemberian alamat IP pada masing-masing perangkat sesuai dengan topologi yang telah kita buat. Pertama kita atur ip untuk Laptop1 dengan cara klik pada Laptop1 --> berpindah ke tab "desktop" --> pilih"IP Configuration.

6. Pada IP Configuration, aturlah ip pada Laptop1 sesuai dengan topologi yang telah kita buat.
 

7. Atur juga pengaturan IP untuk Laptop2 sesuai dengan topologi.
 

8. Untuk pengaturan IP pada Router1, caranya klik pada Router1 --> berpindahlah ke tab CLI.
Klik pada Router1
Berpindah ke tab CLI
 

9. Pada router1 ketikkan perintah berikut ini untuk menyetting IPnya.

#########Konfigurasi Untuk Router1###########
Router>enable
Router#configure terminal
Enter configuration commands, one per line. End with CNTL/Z.
Router(config)#int fa0/1
Router(config-if)#ip address 172.16.1.1 255.255.255.0
Router(config-if)#no shutdown
Router(config-if)#exit
Router(config)#
Router(config)#int fa0/0
Router(config-if)#ip address 105.200.100.1 255.255.255.0
Router(config-if)#no shutdown
Router(config-if)#exit

10. Kemudian lakukan juga konfigurasi IP untuk Router2 dengan perintah berikut ini.

#########Konfigurasi Untuk Router2###########
Router>enable
Router#configure terminal
Enter configuration commands, one per line. End with CNTL/Z.
Router(config)#hostname Router2
Router2(config)#int fa0/0
Router2(config-if)#ip address 105.200.100.2 255.255.255.0
Router2(config-if)#no shutdown
Router2(config-if)#exit

11. Skenario untuk topologi kita ini adalah Router1 hanya memiliki 1 IP public dari ISP , sedangkan dia memiliki 2 client untuk terkoneksi ke Internet (ISP). Nantinya hanya 1 client saja yang dapat terkoneksi karena kita menggunakan Dynamic NAT. Langsung saja kita konfigurasikan Dynamic NAT nya , dengan perintah dibawah ini.

#######Konfigurasi NAT Pada Router1#########
Router>enable
Router#configure terminal
Enter configuration commands, one per line. End with CNTL/Z.
Router(config)#ip nat pool ivan 105.200.100.1 105.200.100.1 netmask 255.255.255.0
Router(config)#access-list 1 permit 172.16.1.0 0.0.0.255
Router(config)#ip nat inside source list 1 pool ivan
Router(config)#int fa0/0
Router(config-if)#ip nat outside
Router(config-if)#exit
Router(config)#int fa0/1
Router(config-if)#ip nat inside
Router(config-if)#exit
*Keterangan :
  • IP 105.200.100.1 yang pertama adalah IP Public awal
  • IP 105.200.100.1 yang KEDUA adalah IP Public Akhir , karena kita hanya menggunakan 1 IP Public maka kita masukan awal dan akhirnya sama.
  • Pool ivan adalah penamaan dari range IP Public nya , bisa di isi dengan nama yang lain

12. Setelah konfigurasi Dynamic NAT pada Router1 selesai, kita lakukan pengujian dengan melakukan ping dari kedua laptop ke Router2. Pasti hasilnya hanya 1 yang berhasil dan yang satunya lagi gagal. Kenapa yang satunya gagal ?, Ini karena fungsi dari Dynamic NAT itu sendiri , jumlah IP Public harus sama dengan IP Private , sedangkan diskenario diatas kita hanya memiliki 1 IP public maka hanya 1 IP Private saja yang bisa di translate.

Ping dari Laptop1 ke Router2
Ping dari Laptop2 ke Router2

13. Kita juga bisa lihat proses pentranslasian IP Public ke IP Private nya (proses NAT) dengan mengetikkan perintah " show ip nat transalation " pada Previlege mode.

Router#show ip nat translation
Pro Inside global Inside local Outside local Outside global
icmp 105.200.100.1:13 172.16.1.2:13 105.200.100.2:13 105.200.100.2:13
icmp 105.200.100.1:14 172.16.1.2:14 105.200.100.2:14 105.200.100.2:14
icmp 105.200.100.1:15 172.16.1.2:15 105.200.100.2:15 105.200.100.2:15
icmp 105.200.100.1:16 172.16.1.2:16 105.200.100.2:16 105.200.100.2:16

Router#


F. Referensi

Sumber : 
+https://id.wikipedia.org/wiki/Penafsiran_alamat_jaringan
+Ebook : MODUL CISCO IDN.pdf

G. Hasil dan Kesimpulan
     Hasil Dari kegiatan ini adalah client-client dari jaringan local kita yang ber-IP-kan Private dapat terkoneksi ke internet menggunakan IP Public. Dan dari kegiatan ini dapat kita ketahui bahwa NAT mempunyai manfaat sebagai berikut :
  • Menerjemahkan IP Address komputer menjadi IP Public yang memiliki hak akses ke jaringan Internet
  • Menghemat IP Legal yang dibutuhkan oleh Internet Service Provider
  • Menghindari pengulangan pengalamatan ketika jaringan berubah
  • Mengurangi duplikat IP Address
  • Meningkatkan fleksibilitas jaringan

Sekian dari saya, mohon maaf sebesar-besarnya jika terdapat banyak kesalahan dalam postingan saya ^-^ 

Wassalamualikum Wr. Wb.
Previous
Next Post »