Training Cisco CCNA oleh Nixtrain, Materi : Dynamic Routing RIPV2



Assalamulaikum Wr. Wb.
     Pada kesempatan kali ini saya akan share tentang materi yang diberikan saat training cisco oleh nixtrain, yaitu tentang Routing Dinamis RIPV2. Lalu apa bedanya dengan Routing Static?. Jelas sangat berbeda, Kalau Static Routing kita harus daftarkan Network tujuan beserta gatewaynya secara manual maka di Dynamic Routing ini kita hanya perlu mendaftarkan network masing-masing dan nantinya Routerlah yang akan memilih / mencari jalur untuk sampai ke tujuan. nah untuk lebih lengkapnya yuk kita pamahami penjelasan berikut.


A. Pengertian

     Router adalah alat yang mengirimkan paket data melalui sebuah jaringan atau internet ke tujuannya, melalui sebuah proses yang diberi nama routing, atau dalam Bahasa Indonesia disebut dengan penghalaan. Penghalaan (bahasa Inggris: routing) adalah sebuah proses untuk meneruskan paket-paket jaringan dari satu jaringan ke jaringan lainnya melalui sebuah antar-jaringan (internetwork). Penghalaan juga dapat merujuk kepada sebuah metode penggabungan beberapa jaringan sehingga paket-paket data dapat dialirhantarkan dari satu jaringan ke jaringan selanjutnya. Untuk melakukan hal ini, digunakanlah sebuah perangkat jaringan yang disebut sebagai penghala. Penghala-penghala tersebut akan menerima paket-paket yang ditujukan ke jaringan di luar jaringan yang pertama, dan akan meneruskan paket yang diterima kepada penghala lainnya hingga sampai kepada tujuannya.
Fungsi router

     Pada prinsipnya, router digunakan untuk menghubungkan dan meneruskan data antara dua atau lebih jaringan satu dengan jaringan lainnya. Saat ini router lebih dikenal sebagai alat untuk menghubungkan jaringan yang dipasang baik di perumahan, kantor, warnet, atau instansi lainnya untuk menghubungkan dengan internet. Router umumnya memiliki kemampuan untuk memblokir broadcast storm yang dapat memperlambat kinerja jaringan. Router sering disalahartikan dengan switch, namun kedua alat ini memiliki fungsi yang berbeda, yaitu pada router ia berfungsi sebagai penghubung jalan antara jalan jaringan satu dengan jalan jaringan lainnya. Sementara pada switch, ia berfungsi seperti jalanan yaitu mengumpulkan jaringan-jaringan yang ada ke dalam satu jaringan dan membentuk LAN (Local Action Network).

Macam-macam Routing Dynamic

RIP versi 2

     Karena kekurangan RIP asli spesifikasi, RIP versi 2 (RIPv2) dikembangkan pada tahun 1993 dan standar terakhir pada tahun 1998. Ini termasuk kemampuan untuk membawa informasi subnet, sehingga mendukung Classless Inter-Domain Routing (CIDR). Untuk menjaga kompatibilitas, maka batas hop dari 15 tetap. RIPv2 memiliki fasilitas untuk sepenuhnya beroperasi dengan spesifikasi awal jika semua protokol Harus Nol bidang dalam pesan RIPv1 benar ditentukan. Selain itu, aktifkan kompatibilitas fitur memungkinkan interoperabilitas halus penyesuaian.

     Dalam upaya untuk menghindari beban yang tidak perlu host yang tidak berpartisipasi dalam routing, RIPv2 me-multicast seluruh tabel routing ke semua router yang berdekatan di alamat 224.0.0.9, sebagai lawan dari RIP yang menggunakan siaran unicast. Alamat 224.0.0.9 ini berada pada alamat IP versi 4 kelas D (range 224.0.0.0 - 239.255.255.255). Pengalamatan unicast masih diperbolehkan untuk aplikasi khusus. (MD5) otentikasi RIP diperkenalkan pada tahun 1997. RIPv2 adalah Standar Internet STD-56.

EIGRP
     EIGRP (Enhanced Interior Gateway Routing Protocol). Distance vector protocol merawat satu set metric yang kompleks untuk jarak tempuh ke jaringan lainnya. EIGRP menggabungkan juga konsep link state protocol. Broadcast-broadcast di-update setiap 90 detik ke semua EIGRP router berdekatan. Setiap update hanya memasukkan perubahan jaringan. EIGRP sangat cocok untuk jaringan besar.
Pada EIGRP ini terdapat dua tipe routing protokol yaitu dengan distance vektor dan dengan Link state. IGRP dan EIGRP sama-sama sudah mempertimbangkan masalah bandwitdh yang ada dan delay yang terjadi.

OSPF
     Open Shortest Path First (OSPF) adalah sebuah protokol routing otomatis (Dynamic Routing) yang mampu menjaga, mengatur dan mendistribusikan informasi routing antar network mengikuti setiap perubahan jaringan secara dinamis. Pada OSPF dikenal sebuah istilah Autonomus System (AS) yaitu sebuah gabungan dari beberapa jaringan yang sifatnya routing dan memiliki kesamaan metode serta policy pengaturan network, yang semuanya dapat dikendalikan oleh network administrator. Dan memang kebanyakan fitur ini diguakan untuk management dalam skala jaringan yang sangat besar. Oleh karena itu untuk mempermudah penambahan informasi routing dan meminimalisir kesalahan distribusi informasi routing, maka OSPF bisa menjadi sebuah solusi.

OSPF termasuk di dalam kategori IGP (Interior Gateway Protocol) yang memiliki  kemapuan Link-State dan Alogaritma Djikstra yang jauh lebih efisien dibandingkan protokol IGP yang lain. Dalam operasinya OSPF menggunakan protokol sendiri yaitu protokol 89.
B. Latar Belakang

     Dalam melakukan routing, pasti seorang admin jaringan ingin menggunakan routing yang simple dan tidak ribet. Nah dengan adanya routing dinamis seperti RIPV2 ini, admin jaringan tidak perlu melakukan routing yang ribet lagi karena router akan menetukan jalurnya sendiri menuju ke network yang dituju. Tidak seperti routing static yang adminnya harus menambahkan informasi network tujuan ke routing tablenya secara manual.

C. Persiapan Software dan Hardware
  • Aplikasi Cisco Packet Tracer
  • Modul tentang routing dinamis RIPV2
  • Laptop


D. Maksud dan Tujuan
     
    Kegiatan ini bermaksud agar kita paham tentang konsep dari RIPV2 dan bisa melakukan konfigurasinya. Sedangkan tujuannya adalah untuk menghubungkan host 1 dengan host yang lain pada sebuah jaringan dengan subnet yang sudah berbeda.

E. Tahapan Pelaksanaan Kegiatan

1. Nyalakan Laptop anda --> bukalah aplikasi Cisco Packet Tracer --> pada cisco packet tracer buatlah topologi seperti dibawah ini.
 

2. Konfigurasi awal yang perlu kita lakukan adalah mengkonfigurasi IP Address pada perangkat-perangkat dalam topologi tersebut. Untuk melakukannya, klik pada laptop --> berpindah ke tab desktop --> pilih ip configuration.
 
 Klik pada Laptop
Pilh IP Configuration

 3. Settinglah IP pada masing-masing laptop sesuai dengan topologi yang telah kita buat.
IP Laptop1
IP Laptop2
 IP Laptop3
 
 IP Laptop4
 
 IP Laptop5
 
 IP Laptop6
 
 IP Laptop7

 4. Setelah semua konfigurasi ip pada laptop selesai, langkah selanjutnya adalah melakukan konfigurasi ip semua router pada masing-masing interfacenya sesuai dengan topologi yang telah kita buat. karena laptop kita terhubung ke router dengan kabel console, maka kita bisa melakukan konfigurasi lewat laptop. untuk melakukannya klik pada latop --> berpindah ke tab desktop --> pilih terminal.
 

5. Selanjutnya akan muncul jendela terminal configuration, biarkan saja settingannya seperti itu dan klik "ok"
 

6. Selanjutnya anda akan masuk pada tampilan konfigurasi router anda.

7. Untuk konfigurasi ip pada router, ketikkan perintah di bawah ini.
##################Pada Router1################
Router>en
Router#conf t
Enter configuration commands, one per line. End with CNTL/Z.
Router(config)#hostname R1
R1(config)#int fa0/1
R1(config-if)#ip add 192.168.1.1 255.255.255.0
R1(config-if)#no shut
R1(config-if)#
R1(config-if)#ex
R1(config)#int fa0/0
R1(config-if)#ip add 172.168.1.1 255.255.255.0
R1(config-if)#no shut
R1(config-if)#
##################Pada Router2################
Router>en
Router#conf t
Enter configuration commands, one per line. End with CNTL/Z.
Router(config)#hostname R2
R2(config)#int fa0/1
R2(config-if)#ip add 192.168.2.1 255.255.255.0
R2(config-if)#no shut
R2(config-if)#ex
R2(config)#int fa0/0
R2(config-if)#ip add 172.168.1.2 255.255.255.0
R2(config-if)#no shut
R2(config-if)#ex
##################Pada Router3################
Router>en
Router#conf t
Enter configuration commands, one per line. End with CNTL/Z.
Router(config)#hostname R3
R3(config)#int fa0/1
R3(config-if)#ip add 192.168.3.1 255.255.255.0
R3(config-if)#no shut
R3(config-if)#ex
R3(config)#int fa0/0
R3(config-if)#ip add 172.168.1.3 255.255.255.0
R3(config-if)#no shut
R3(config-if)#ex
##################Pada Router4################
Router>en
Router#conf t
Enter configuration commands, one per line. End with CNTL/Z.
Router(config)#hostname R4 
R4(config)#int fa0/1
R4(config-if)#ip add 192.168.4.1 255.255.255.0
R4(config-if)#no shut
R4(config-if)#ex
R4(config)#int fa0/0
R4(config-if)#ip add 172.168.1.4 255.255.255.0
R4(config-if)#no shut
R4(config-if)#ex
##################Pada Router5################
Router>en
Router#conf t
Enter configuration commands, one per line. End with CNTL/Z.
Router(config)#hostname R5
R5(config)#int fa0/1
R5(config-if)#ip add 192.168.5.1 255.255.255.0
R5(config-if)#no shut
R5(config-if)#ex
R5(config)#int fa0/0
R5(config-if)#ip add 172.168.1.5 255.255.255.0
R5(config-if)#no shut
R5(config-if)#ex
##################Pada Router6################
Router>en
Router#conf t
Enter configuration commands, one per line. End with CNTL/Z.
Router(config)#hostname R6
R6(config)#int fa0/1
R6(config-if)#ip add 192.168.6.1 255.255.255.0
R6(config-if)#no shut
R6(config-if)#
R6(config-if)#ex
R6(config)#int fa0/0
R6(config-if)#ip add 172.168.1.6 255.255.255.0
R6(config-if)#no shut
R6(config-if)#exit
##################Pada Router7################
Router>en
Router#conf t
Enter configuration commands, one per line. End with CNTL/Z.
Router(config)#hostname R7R7(config)#int fa0/0
R7(config-if)#ip add 172.168.1.7 255.255.255.0
R7(config-if)#no shut
R7(config-if)#ex
R7(config)#int fa0/1
R7(config-if)#ip add 192.168.7.1 255.255.255.0
R7(config-if)#no shut
R7(config-if)#ex

8. Setelah semua konfigurasi ip yang kita lakukan sudah selesai, langkah berikutnya adalah melakukan routing dinamis RIPV2nya. Jika pada routing static yang kita routing atau advertisekan adalah network yang tidak terhubung langsung dengan router, maka di routing dinamis RIPV2 ini yang perlu kita daftarkan atau advertise adalah network yang terhubung secara langsung dengan router. Untuk melihat network mana saja yang terhubung secara langsung dengan router, kita dapat menggunakan perintah "show ip route" pada mode previlege. Network yang terhubung langsung dengan router, maka didepannya terdapat simbol "C".
R1#show ip route
Codes: C - connected, S - static, I - IGRP, R - RIP, M - mobile, B - BGP
       D - EIGRP, EX - EIGRP external, O - OSPF, IA - OSPF inter area
       N1 - OSPF NSSA external type 1, N2 - OSPF NSSA external type 2
       E1 - OSPF external type 1, E2 - OSPF external type 2, E - EGP
       i - IS-IS, L1 - IS-IS level-1, L2 - IS-IS level-2, ia - IS-IS inter area
       * - candidate default, U - per-user static route, o - ODR
       P - periodic downloaded static route

Gateway of last resort is not set

     172.168.0.0/24 is subnetted, 1 subnets
C       172.168.1.0 is directly connected, FastEthernet0/0
C    192.168.1.0/24 is directly connected, FastEthernet0/1
R1#

9.  Penulisan konfigurasi routing RIPV2 :
  • Router(config)#router rip
  • Router(config-router)#version 2
  • Router(config-router)#network <Network_ID>
  • Router(config-router)#no auto-summary  --> agar mendukung subnetting
Untuk konfigurasi routing pada masing-masing routernya, ketikkan perintah berikut ini.
##################Pada Router1################
R1(config)#router rip
R1(config-router)#version 2
R1(config-router)#network 192.168.1.0
R1(config-router)#network 172.168.1.0
R1(config-router)#ex
##################Pada Router2################
R2(config)#router rip
R2(config-router)#version 2
R2(config-router)#network 192.168.2.0
R2(config-router)#network 172.168.1.0
R2(config-router)#no auto-summary 
R2(config-router)#ex
##################Pada Router3################
R3(config)#router rip
R3(config-router)#version 2
R3(config-router)#network 192.168.3.0
R3(config-router)#network 172.168.1.0
R3(config-router)#no auto-summary 
R3(config-router)#ex 
##################Pada Router4################
R4(config)#router rip
R4(config-router)#version 2
R4(config-router)#network 192.168.4.0
R4(config-router)#network 172.168.1.0
R4(config-router)#no auto-summary 
R4(config-router)#ex
 ##################Pada Router5################
R5(config)#router rip
R5(config-router)#version 2
R5(config-router)#network 192.168.5.0
R5(config-router)#network 172.168.1.0
R5(config-router)#no auto-summary 
R5(config-router)#ex
##################Pada Router6################
R6(config)#router rip
R6(config-router)#version 2
R6(config-router)#network 192.168.6.0
R6(config-router)#network 172.168.1.0
R6(config-router)#no auto-summary 
R6(config-router)#ex
##################Pada Router7################
R7(config)#router rip
R7(config-router)#version 2
R7(config-router)#network 192.168.7.0
R7(config-router)#network 172.168.1.0
R7(config-router)#no auto-summary 
R7(config-router)#ex

 10. Untuk melihat atau memverifikasi routing RIPV2 kita, kita dapat melihatnya dengan mengetikkan "show ip route" pada mode previlege. Maka routing yang berprotokolkan RIPV2 akan terdapat simbol "R" didepannya

R1#show ip route
Codes: C - connected, S - static, I - IGRP, R - RIP, M - mobile, B - BGP
       D - EIGRP, EX - EIGRP external, O - OSPF, IA - OSPF inter area
       N1 - OSPF NSSA external type 1, N2 - OSPF NSSA external type 2
       E1 - OSPF external type 1, E2 - OSPF external type 2, E - EGP
       i - IS-IS, L1 - IS-IS level-1, L2 - IS-IS level-2, ia - IS-IS inter area
       * - candidate default, U - per-user static route, o - ODR
       P - periodic downloaded static route

Gateway of last resort is not set

     172.168.0.0/24 is subnetted, 1 subnets
C       172.168.1.0 is directly connected, FastEthernet0/0
C    192.168.1.0/24 is directly connected, FastEthernet0/1
R    192.168.2.0/24 [120/1] via 172.168.1.2, 00:00:04, FastEthernet0/0
R    192.168.3.0/24 [120/1] via 172.168.1.3, 00:00:03, FastEthernet0/0
R    192.168.4.0/24 [120/1] via 172.168.1.4, 00:00:00, FastEthernet0/0
R    192.168.5.0/24 [120/1] via 172.168.1.5, 00:00:02, FastEthernet0/0
R    192.168.6.0/24 [120/1] via 172.168.1.6, 00:00:01, FastEthernet0/0
R    192.168.7.0/24 [120/1] via 172.168.1.7, 00:00:26, FastEthernet0/0

R1#

11. Untuk meguji routing kita, lakukan ping dari Laptop1 ke seluruh laptop yang ada pada topologi tersebut. Jika berhasil, maka konfigurasi routing RIPV2 anda sudah benar.


 Ping dari Laptop1 ke Laptop2 dan Laptop3
 
  Ping dari Laptop1 ke Laptop4 dan Laptop5
 
 Ping dari Laptop1 ke Laptop6 dan Laptop7

F. Referensi
sumber :
https://ivanzramadhanz.blogspot.co.id/2016/07/konfigurasi-dynamic-routing-ripv2-dalam.html
Ebook : 12 RIP.pdf dari Nixtrain 

G. Hasil dan Kesimpulan
     Dengan menggunakan routing dinamis seperti RIPV2 ini, membuat kita lebih mudah dalam melakukan routing antar jaringan, karena kita hanya perlu mengadvertise network yang terhubung langsung dengan router dan nantinya router akan mencari jalan sendiri ke network yang dituju. Karena RIPV2 mempunyai batasan count hopnya 15, maka roting ini cock untuk diterakan di jaringa kecil.

     Sekian dari saya, mohon maaf sebesar-besarnya jika terdapat banyak kesalahan dalam postingan saya ^-^ 

Wassalamualikum Wr. Wb.

Previous
Next Post »