Training Cisco CCNA oleh Nixtrain, Materi : Host Standby Router Protocol (HSRP)



Assalamulaikum Wr. Wb.
     Pada kesempatan kali ini saya akan share tentang materi yang diberikan saat training cisco oleh nixtrain, yaitu tentang Host Standby Router Protokol (HSRP). Dengan adanya HSRP ini, kita dapat membuat sistem redudancy jalur router sehingga dapat meningkatkan ketersediaan konektivitas.  Nah untuk lebih lengkapnya yuk kita pahami penjelasan berikut.


A. Pengertian

     HSRP adalah metode standar untuk memberikan ketersediaan jaringan yang tinggi dengan menyediakan First-hop redundancy untuk IP host pada LAN IEEE 802 dikonfigurasi dengan default gateway IP address. Sebuah jaringan dengan High availability menyediakan sarana alternatif yang mana semua infrastructure paths dan key server dapat diakses setiap saat. Hot Standby Router  rotocol (HSRP) adalah salah satu fitur perangkat lunak tersebut yang dapat dikonfigurasi untuk menyediakan Layer 3 redundansi untuk network host.

     Ini memungkinkan dua router interface untuk bekerja sama untuk menyajikan penampilan satu virtual router atau default gateway untuk host di LAN. Jadi dengan kata lain ketika salah satu router yang terconfigure dalam Hsrp nya down maka Link pada jaringan tersebut tetap berjalan, dikarenakan ip gateway yang di kenal si host adalah ip nya virtual router.

    pada HSRP versi 1 dan versi 2 format message untuk kirim paket hello berbeda, maka router yang menjalankan HSRP harus mempunyai versi yang sama dengan router HSRP yang lain jika berbeda tentu tidak akan menyambung karene format message berbeda.

Default hello-timer dari HSRP adalah 3 detik dan 10 untuk hold time.

Ada 3 mode router dalam HSRP:
– Active Router: Router yang forward packet dan melakukan routing.
– Standby Router: Router yang backup itu si Active Router kalau mati.
– Standby Group: group HSRP = isinya router Active dengan router-router Standby.

B. Latar Belakang

     Dalam sebuah jaringan yang berskala besar dan sangat penting perannya dalam sebuah dunia bisnis serta kegiatan ekonomi lainnya, maka ketersediaan konektivitas pada jaringan tersebut sangatlah penting sekali keberadaannya. Karena jika terjadi down pada jaringan tersebut karena routernya rusak ataupun karean kejadian-kejadian yang lain maka dapat merugikan banyak orang yang menggunakan jaringan tersebut. Lalu bagaimana untuk meminimalisir atau mengatasi down time pada sebuah jaringan dikarenakan jalur yang dilewati mati ?, salah stu solusi dari masalah tersebut adalah dengan membuat sebuah sistem redudancy pada jaringan tersebut dengan menggunakan protokol HSRP.
    Protokol HSRP ini adalah sebuah protokol redudancy standar cisco yang menetapkan sebuah Router yang secara otomatis mengambil alih pekerjaan jika salah satu Router yang sedang aktif mengalami kegagalan routing atau mengalami kerusakan.

C. Persiapan Software dan Hardware
  •  Seperangkat komputer PC atau Laptop
  • Aplikasi Cisco Packet Tracer
  • Modul tentang HSRP


D. Maksud dan Tujuan

     Kegiatan ini bermaksud agar kita dapat mengetahui cara kerja, konsep, dan konfigurasi dari protokol HSRP ini. Sedangkan tujuannya adalah agar kita bisa membuat sabuah sistem redudancy pada jaringan yang telah kita buat. Sehingga jika terjadi suatu kerusakan atau kegagalan routing dalam jaringan tersebut akan secara otomatis dibackup routernya dengan router lain dan akan dialihkan ke jalur lain yang masih berfungsi.

E. Tahapan Pelaksanaan Kegiatan

1. Nyalakan Laptop anda --> bukalah aplikasi Cisco Packet Tracer --> pada cisco packet tracer buatlah topologi seperti dibawah ini. 
 

 2. Untuk skenarionya adalah R0 akan kita setting sebagai Aktif router, sedangkan R1 digunakan sebagai standby router.  Untuk konfigurasi pertama adalah kita setting ip pada masing-masing laptop dan isikan gatewaynya dengan ip virtual yang nantinya akan kita buat seperti pada topologi tadi.
Pada Laptop0

 IP pada Laptop1  

3. Langkah selanjutnya adalah kita lakukan konfigurasi pemberian alamat ip sesuai topologi tadi dan kita juga akan mengkonfigurasi HSRPnya sekalian. untuk melakukan konfigurasinya, ketikkan perintah berikut.
##################Pada Router0################
Router>en
Router#conf t
Router(config)#int gigabitEthernet 0/0
Router(config-if)#ip add 192.168.1.2 255.255.255.0
Router(config-if)#duplex auto
Router(config-if)#speed auto
Router(config-if)#standby version 2
Router(config-if)#standby 1 ip 192.168.1.1      --> ip virtual yang dijadikan sebagai gateway oleh Laptop0
Router(config-if)#standby 1 priority 120      --> priority bisa di ubah.
Router(config-if)#standby 1 preempt
Router(config-if)#no shut 
Router(config-if)#ex
Router(config)#interface gigabitEthernet 0/1
Router(config-if)#ip add 192.168.2.2 255.255.255.0
Router(config-if)#duplex auto
Router(config-if)#speed auto 
Router(config-if)#standby version 2
Router(config-if)#standby 2 ip 192.168.2.1
Router(config-if)#standby 2 priority 120
Router(config-if)#standby 2 preempt 
Router(config-if)#no shut 
Router(config-if)#exit

 4. Lakukan juga konfigurasi alamat ip dan HSRPnya pada router 2 dengan perintah berikut.
##################Pada Router1###############
Router>en
Router#conf t
Router(config)#interface gigabitEthernet 0/0
Router(config-if)#ip add 192.168.1.3 255.255.255.0
Router(config-if)#duplex auto
Router(config-if)#speed auto
Router(config-if)#standby version 2
Router(config-if)#standby 1 ip 192.168.1.1 
Router(config-if)#no shut
Router(config-if)#ex
Router(config)#int gigabitEthernet 0/1
Router(config-if)#ip add 192.168.2.3 255.255.255.0
Router(config-if)#duplex auto
Router(config-if)#speed auto
Router(config-if)#standby version 2
Router(config-if)#standby 2 ip 192.168.2.1 --> ip virtual yang dijadikan sebagai gateway oleh Laptop1
Router(config-if)#no shut
Router(config-if)#ex

5. Coba kita verifikasi mode dari Router0 kita dengan mengetikkan perintah "show standby" pada previlege mode.
     Dari sini dapat kita lihat bahwa Router 0 telah tersetting sebagai router active, yaitu router yang akan melakukan routing dan meneruskan packet-packet data. Router 0 ini dapat tersetting menjadi active karena prioritynya lebih besar yaitu 120 dari pada router 1 yang tersetting secara default sebesar 100.

6. Lalu coba juga kita verifikasi mode dari Router1 kita dengan mengetikkan perintah "show standby" pada previlege mode.
 
     Dari sini dapat kita lihat bahwa Router1 telah tersetting sebagai router standby, yaitu router yang akan berperan sebagai redudancy dari router aktif jika gagal merouting atau router yang menggantikan peran active router jika active router mengalami down. Router 1 ini dapat tersetting menjadi standby karena prioritynya lebih kecil yaitu 100 dari pada router 0 yang tersetting sebesar 120.

7. Jadi skenarionya packet data akan dikirimkan melewati router active dan router standby akan berjaga-jaga untuk mengambil alih peran router active jika router aktive mengalami down.

8. Lakukan pengujian dengan melakukan ping dari Laptop0 ke Laptop1, pastikan bahwa ping anda berhasil sperti dibawah ini.

9. Selanjutnya coba kita matikan kedua interface pada Active Router yaitu Router0 dengan melakukan perintah berikut.
##################Pada Router0################
Router(config)#interface gigabitEthernet 0/0
Router(config-if)#shutdown
Router(config-if)#ex
Router(config)#interface gigabitEthernet 0/1
Router(config-if)#shutdown
Router(config-if)#ex

10. Coba kita verifikasi mode dari Router0 kita dengan mengetikkan perintah "show standby" pada previlege mode.
     Dari sini terlihat bahwa Router0 State-nya menjadi "Init" yang berarti HSRPnya tidak berjalan karena kedua interfacenya down.

11. Lalu coba juga kita verifikasi mode dari Router1 kita dengan mengetikkan perintah "show standby" pada previlege mode.
 
      Dari sini terlihat bahwa mode dari Router1 berubah menjadi Active. Ini dikarenakan jalur untuk ke Router0 sudah terputus, sehingga Router1 yang tadinya bermode standby mengambil alih peran Router0 menjadi Active.

12. Jadi skenarionya menjadi berubah, yaitu packet-packet data yang dikirimkan tadi akan dialihkan jalurnya yang awalnya tadi ke Router0 menjadi ke Router1.
 

13. Kita uji konektivitasnya dengan melakukan ping dari Laptop1 ke Laptop0. Jika konfigurasi anda benar, pastinya ping dari Laptop1 ke Laptop0 akan berhasil seperti di bawah ini.
 

F. Referensi
sumber :
+ http://feddytw.com/kopihitam/apa-itu-hsrp-hot-standby-redundancy-protocol/
https://delcosta.wordpress.com/2009/11/10/understanding-hsrp/
+ Ebook : CCNA Lab Guide Nixtrain_1st Edition_Full Version.
+ Materi dari pak Ardes Setiawan 

G. Hasil dan Kesimpulan
     Dengan adanya HSRP ini sangat membantu sekali dalam rangka peningkatan ketersediaan (availability) konektivitas sehingga dapat meminimalisir terjadinya down time pada sebuah jaringan, karena HSRP ini menerapkan sistem redudancy dengan menyediakan minimal 2 router yang berperan sebagai active router dan standby router. 

     Sekian dari saya, mohon maaf sebesar-besarnya jika terdapat banyak kesalahan dalam postingan saya ^-^ 

Wassalamualikum Wr. Wb.
Previous
Next Post »