Konfigurasi Routing Static Dalam Pembuatan Simulasi LAN Antar Kelas di Cisco Packet Tracer



Assalamulaikum Wr. Wb.
     Halo teman-teman, kali ini saya akan share tentang pembuatan simulasi jaringan antar kelas, serta konfigurasi routing Static. Dalam pembuatan Topology dan simulasi jaringan ini saya akan menggunakan aplikasi Cisco Packet Tracer. Udah pada tahu kan apa itu Packet Tracer? Pastinya udah tahu kan. Langsung saja ya.

A. Pengertian

     Router adalah alat yang mengirimkan paket data melalui sebuah jaringan atau internet ke tujuannya, melalui sebuah proses yang diberi nama routing, atau dalam Bahasa Indonesia disebut dengan penghalaan. Penghalaan (bahasa Inggris: routing) adalah sebuah proses untuk meneruskan paket-paket jaringan dari satu jaringan ke jaringan lainnya melalui sebuah antar-jaringan (internetwork). Penghalaan juga dapat merujuk kepada sebuah metode penggabungan beberapa jaringan sehingga paket-paket data dapat dialirhantarkan dari satu jaringan ke jaringan selanjutnya. Untuk melakukan hal ini, digunakanlah sebuah perangkat jaringan yang disebut sebagai penghala. Penghala-penghala tersebut akan menerima paket-paket yang ditujukan ke jaringan di luar jaringan yang pertama, dan akan meneruskan paket yang diterima kepada penghala lainnya hingga sampai kepada tujuannya.

Fungsi router

     Pada prinsipnya, router digunakan untuk menghubungkan dan meneruskan data antara dua atau lebih jaringan satu dengan jaringan lainnya. Saat ini router lebih dikenal sebagai alat untuk menghubungkan jaringan yang dipasang baik di perumahan, kantor, warnet, atau instansi lainnya untuk menghubungkan dengan internet. Router umumnya memiliki kemampuan untuk memblokir broadcast storm yang dapat memperlambat kinerja jaringan. Router sering disalahartikan dengan switch, namun kedua alat ini memiliki fungsi yang berbeda, yaitu pada router ia berfungsi sebagai penghubung jalan antara jalan jaringan satu dengan jalan jaringan lainnya. Sementara pada switch, ia berfungsi seperti jalanan yaitu mengumpulkan jaringan-jaringan yang ada ke dalam satu jaringan dan membentuk LAN (Local Action Network).

Jenis-jenis router

      Ada banyak jenis-jenis router yang dibedakan menurut fungsi dan kegunaannya. Secara umum, router dibagi menjadi dua jenis, yaitu router statis, dan router dinamis. Selain kedua jenis router itu, ada lagi pembagian router berdasarkan bentuknya yaitu router aplikasi, router hardware, dan router komputer.

    Router statis

     Router statis atau static router adalah router yang memiliki kabel routing statis yang settingannya diatur oleh administrasi jaringan secara manual.

    Router dinamis

     Sedangkan router dinamis atau dynamic router adalah router yang memiliki dan membuat tabel routing yang lebih dinamis, dengan cara mendengarkan lalu lintas jaringan router lainnya atau dengan cara berhubungan dengan router lainnya.

     Selain kedua jenis router di atas, router juga dapat dibedakan menjadi tiga jenis, yaitu router aplikasi, router hardware, dan router komputer.

    Router aplikasi

     Router ini tidak memiliki bentuk fisik seperti router pada umumnya, namun berupa aplikasi yang bisa Anda install pada sistem operasi komputer. Aplikasi ini kemudian bisa menjadikan komputer yang diinstal bisa berfungsi layaknya sebuah router. Aplikasi router yang bisa Anda gunakan antara lain adalah WinGate, WinProxy, Winroute, Spygate, dan aplikasi lainnya.

    Router hardware


     Router ini adalah perangkat keras yang bentuknya seperti yang sudah familiar di masyarakat yang berfungsi untuk membagi IP address dan dapat digunakan untuk membagi koneksi internet di dalam suatu wilayah jangkauan yang biasanya disebut dengan hotspot area.

    Router PC

     Router ini adalah menyulap sebuah komputer untuk bisa berfungsi sebagai router, tetapi berbeda dengan router aplikasi yang menggunakan aplikasi untuk mengubah komputer menjadi router. Untuk menjadikan sebuah komputer sebagai router tidak dibutuhkan komputer dengan spesifikasi tinggi. Hanya dengan komputer dengan prosesor Pentium 2, hard drive 10 GB, ram 64, dan telah tersedia LAN card sudah bisa mengubah komputer menjadi router untuk membagi jaringan. Agar bisa berfungsi, komputer yang ingin dijadikan router harus diinstal dengan sistem operasi yang khusus untuk router. Saat ini sistem operasi atau OS yang populer digunakan untuk router adalah Mikrotik.
Apa itu routing?

     Dijelaskan panjang lebar mengenai pengertian router dan fungsinya, routing sempat disebut beberapa kali. Sebenarnya apa itu routing? Secara bahasa, router berarti adalah alatnya, perangkat kerasnya, sementara routing adalah prosesnya. Routing adalah proses pengiriman data atau informasi dengan meneruskan paket daya yang dikirim dari jaringan satu ke jaringan lainnya. Dalam konsep jaringan, kita mengenal dengan istilah IP atau Internet Protocol yang merupakan alamat tertentu dari sebuah jaringan. Pada proses routing inilah paket data yang dikirimkan diterima oleh jaringan dengan suatu alamat IP tertentu.

Macam-macam Routing

RIP versi 2

     Karena kekurangan RIP asli spesifikasi, RIP versi 2 (RIPv2) dikembangkan pada tahun 1993 dan standar terakhir pada tahun 1998. Ini termasuk kemampuan untuk membawa informasi subnet, sehingga mendukung Classless Inter-Domain Routing (CIDR). Untuk menjaga kompatibilitas, maka batas hop dari 15 tetap. RIPv2 memiliki fasilitas untuk sepenuhnya beroperasi dengan spesifikasi awal jika semua protokol Harus Nol bidang dalam pesan RIPv1 benar ditentukan. Selain itu, aktifkan kompatibilitas fitur memungkinkan interoperabilitas halus penyesuaian.

     Dalam upaya untuk menghindari beban yang tidak perlu host yang tidak berpartisipasi dalam routing, RIPv2 me-multicast seluruh tabel routing ke semua router yang berdekatan di alamat 224.0.0.9, sebagai lawan dari RIP yang menggunakan siaran unicast. Alamat 224.0.0.9 ini berada pada alamat IP versi 4 kelas D (range 224.0.0.0 - 239.255.255.255). Pengalamatan unicast masih diperbolehkan untuk aplikasi khusus. (MD5) otentikasi RIP diperkenalkan pada tahun 1997. RIPv2 adalah Standar Internet STD-56.

EIGRP
     EIGRP (Enhanced Interior Gateway Routing Protocol). Distance vector protocol merawat satu set metric yang kompleks untuk jarak tempuh ke jaringan lainnya. EIGRP menggabungkan juga konsep link state protocol. Broadcast-broadcast di-update setiap 90 detik ke semua EIGRP router berdekatan. Setiap update hanya memasukkan perubahan jaringan. EIGRP sangat cocok untuk jaringan besar.
Pada EIGRP ini terdapat dua tipe routing protokol yaitu dengan distance vektor dan dengan Link state. IGRP dan EIGRP sama-sama sudah mempertimbangkan masalah bandwitdh yang ada dan delay yang terjadi.

OSPF
     Open Shortest Path First (OSPF) adalah sebuah protokol routing otomatis (Dynamic Routing) yang mampu menjaga, mengatur dan mendistribusikan informasi routing antar network mengikuti setiap perubahan jaringan secara dinamis. Pada OSPF dikenal sebuah istilah Autonomus System (AS) yaitu sebuah gabungan dari beberapa jaringan yang sifatnya routing dan memiliki kesamaan metode serta policy pengaturan network, yang semuanya dapat dikendalikan oleh network administrator. Dan memang kebanyakan fitur ini diguakan untuk management dalam skala jaringan yang sangat besar. Oleh karena itu untuk mempermudah penambahan informasi routing dan meminimalisir kesalahan distribusi informasi routing, maka OSPF bisa menjadi sebuah solusi.

OSPF termasuk di dalam kategori IGP (Interior Gateway Protocol) yang memiliki  kemapuan Link-State dan Alogaritma Djikstra yang jauh lebih efisien dibandingkan protokol IGP yang lain. Dalam operasinya OSPF menggunakan protokol sendiri yaitu protokol 89.

B. Latar Belakang

Dalam pembuatan jaringan kita dapat menghubungkan beberapa komputer dan perangkat-perangkat jaringan lain agar terhubung dan saling bertukar informasi dalam satu jaringan menggunakan perangkat Switch. Lalu bagaimana jika komputer-komputer dan perangkat-perangkat jaringan kita berada di Subnet atau Network yang berbeda ?. Untuk menghubungkan antar komputer yang berbeda Subnet atau Network, maka kita memerlukan Perangkat yang bernama Router. Sedangkan kegiatan untuk menghubungkan antara jaringan satu dengan yang lain dinamakan Routing.

C. Persiapan Software dan Hardware

  • Seperangkat Komputer / Laptop
  • Aplikasi Cisco Packet Tracer

D. Maksud dan Tujuan

Kegiatan ini bertujuan untuk melatih kita dalam membuat suatu perencanaan dalam pembuatan jaringan dan melatih kita dalam melakukan konfigurasi routing router cisco secara virtual.

E. Tahapan Pelaksanaan Kegiatan

 Routing Static

1. Nyalakan Komputer atau Laptop anda dan bukalah aplikasi Packet Tracer.

2. Bentuklah Topologi jaringan dan perencanaan pemberian IPnya seperti dibawah ini.




 3. Untuk melakukan konfigurasi router, kita akan melakukan konfigurasinya dengan menggunakan PC yang terkoneksi menggunakan kabel Console yang terhubung ke router. Kenapa tidak langsung mensettingnya saja melalui routernya langsung? karena di praktek aslinya kita tidak bisa mensetting routernya langsung, akan tetapi harus mengkonfigurasikannya melalui PC yang terhubung ke Router. Klik pada Pc tersebut.


4. Pilih tab "Desktop" --> kemudian Pilih "Terminal".

 5. Jika muncul jendela pengaturan seperti ini, klik saja "OK" untuk melanjutkan.

 6. Selanjutnya pada terminal, otomatis kita akan terhubung pada Router1. Pada Router1 namanya masih default yaitu Router. Untuk memudahkan kita dalam melakukan konfigurasi, kita ubah saja namanya menjadi "Router1". untuk menggantinya ketikkan perintah di bawah ini.


Router>en   --> untuk masuk ke Previledge mode
Router#conf t  --> untuk masuk ke mode global configuration
Enter configuration commands, one per line. End with CNTL/Z.
Router(config)#hostname Router1   -->mengubah nama host menjadi Router1
Router1(config)#
Router1#

7. Pertama kita setting IP di setiap interface yang ada pada Router1 kita. Untuk melakukannya, ikuti perintah-perintah dibawah ini.

Untuk Router1
#########Untuk Interface ke LAB Hardware###########
Router1>en
Router1#conf t
Enter configuration commands, one per line. End with CNTL/Z.
Router1(config)#int fa0/0    --> masuk ke pengaturan interface Fa0/0
Router1(config-if)#ip address 192.168.1.32 255.255.255.192   -->mengatur IP address pada fa0/0
Router1(config-if)#no shutdown    -->mengaktifkan fa0/0
Router1(config-if)#exit

#########Untuk Interface ke Router2 #############
Router1(config)#int fa0/1
Router1(config-if)#ip addr 192.168.4.1 255.255.255.252
Router1(config-if)#no shutdown
8. Pindahlah dan bukalah pada komputer yang terhubung pada Router2 dengan menggunakan kabel Console. Contohnya disini yang terhubung dengan Router2 adalah PC6 yang terdapat pada jaringan LAB Software.


9. Pilih tab Desktop --> klik pada terminal dan pilih "OK". Pada terminal, otomatis kita akan terhubung pada Router2. Pada Router2 namanya masih default yaitu Router. Untuk memudahkan kita dalam melakukan konfigurasi, kita ubah saja namanya menjadi "Router2". untuk menggantinya ketikkan perintah di bawah ini.

Router>en
Router#conf t
Enter configuration commands, one per line. End with CNTL/Z.
Router(config)#hostname Router2
Router2(config)#
10.  Selanjutnya kita setting IP di setiap interface yang ada pada Router2 kita. Untuk melakukannya, ikuti perintah-perintah dibawah ini.

###########Untuk Interface ke Router1##########

Router2#
Router2#conf t
Enter configuration commands, one per line. End with CNTL/Z.
Router2(config)#int fa 0/0
Router2(config-if)#ip addr 192.168.4.2 255.255.255.252
Router2(config-if)#no shutdown

Router2(config-if)#exit

###########Untuk interface ke LAB Sofware########
Router2(config-if)#ex
Router2(config)#int Ethernet0/0/0
Router2(config-if)#ip addr 192.168.2.32 255.255.255.192
Router2(config-if)#no shutdown

###########Untuk interface ke Router3#############
Router2(config-if)#exit
Router2(config)#int fa0/1
Router2(config-if)#ip addr 192.168.5.2 255.255.255.252
Router2(config-if)#no shutdown
11. Pindahlah dan bukalah pada komputer yang terhubung pada Router3 dengan menggunakan kabel Console. Contohnya disini yang terhubung dengan Router3 adalah PC11 yang terdapat pada jaringan LAB Network.

12. Pilih tab Desktop --> klik pada terminal dan pilih "OK". Pada terminal, otomatis kita akan terhubung pada Router3. Pada Router3 namanya masih default yaitu Router. Untuk memudahkan kita dalam melakukan konfigurasi, kita ubah saja namanya menjadi "Router3". untuk menggantinya ketikkan perintah di bawah ini.

Router>en
Router#conf t
Enter configuration commands, one per line. End with CNTL/Z.
Router(config)#hostname Router3
Router3(config)#

13. Selanjutnya kita setting IP di setiap interface yang ada pada Router3 kita. Untuk melakukannya, ikuti perintah-perintah dibawah ini.

###########Untuk interface ke LAB Network##########
Router3(config)#int fa0/0
Router3(config-if)#ip addr 192.168.3.32 255.255.255.192
Router3(config-if)#no shutdown

###########Untuk interface ke Router2#############
Router3(config-if)#ex
Router3(config)#int fa 0/1
Router3(config-if)#ip addr 192.168.5.1 255.255.255.252
Router3(config-if)#no shutdown

14. Lalu aturlah ip pada setiap PC sesuai dengan topologi yang telah dibuat. untuk mengaturnya klik pada PC--> Pilih tab Desktop-->klik pada "IP Configuration"


15. Atur IP, Subnetmask, dan Gatewaynya sesuai dengan topologi yang dibuat.
PC pada LAB Hardware
PC Pada LAB Software
PC Pada LAB Network

16. Selanjutnya kita akan lakukan Routing Static untuk menghubungkan jaringan-jaringan tersebut. Pertama kita atur Routing Staticnya untuk Router1, bukalah terminal pada PC1 yang terhubung dengan Router1. Untuk routing Static sendiri format perintahnya adalah "ip route network_yang_dituju Subnetmask Next_Hop(gateway yang digunakan untuk sampai tujuan)".

Router1>en
Router1#conf t
Enter configuration commands, one per line. End with CNTL/Z.
Router1(config)#ip route 192.168.2.0 255.255.255.192 192.168.4.2      --> Routing ke LAB Software
Router1(config)#ip route 192.168.3.0 255.255.255.192 192.168.4.2      --> Routing ke LAB Network
Router1(config)#
17. Atur Routing Staticnya untuk Router2.

Router2>en
Router2#conf t
Enter configuration commands, one per line. End with CNTL/Z.
Router2(config)#ip route 192.168.1.0 255.255.255.192 192.168.4.1      --> Routing ke LAB Hardware
Router2(config)#ip route 192.168.3.0 255.255.255.192 192.168.5.1      --> Routing ke LAB Network
Router2(config)#

18. Atur juga Routing Staticnya untuk Router3

Router3>en
Router3#conf t
Enter configuration commands, one per line. End with CNTL/Z.
Router3(config)#ip route 192.168.2.0 255.255.255.192 192.168.5.2      --> Routing ke LAB Software
Router3(config)#ip route 192.168.1.0 255.255.255.192 192.168.5.2      --> Routing ke LAB Hardware
Router3(config)#
19. Untuk melihat routing yang telah kita buat, kita dapat melihatnya dengan mengetikkan perintah "show ip route"


20. Setelah pengaturan routing selesai, ujilah koneksi antar jaringan dengan melakukan ping ke jaringan lain. Jika sukses berarti routing kita berhasil.



F. Referensi

 http://www.helenturvey.com/mengenal-router-routing-dan-jenis-serta-fungsinya/
 https://id.wikipedia.org/wiki/Penghalaan
http://www.mikrotik.co.id/artikel_lihat.php?id=154 

G. Hasil dan Kesimpulan
     Dengan adanya prangkat Router dan Proses Routing, kita dapat menghubungkan 2 atau lebih komputer yang berbeda jaringan.


Previous
Next Post »