Simulasi Penghubungan Jaringan 3 Perusahaan Dengan OSPF Multi Area dan BGP di GNS3



Assalamualikum Wr. Wb.
     Hai teman-teman, kali ini saya akan sedikit share tentang bagaimana cara membuat simulasi jaringan 3 perusahaan yang berbeda. Pada cara menghubungkan jaringannya saya menggunakan protocol OSPF untuk jaringan internal perusahaan dan protocol BGP untuk jaringan eksternal perusahaan (routing beda AS). Sebenarnya postingan ini merupakan pengembangan dari postingan saya yang sebelumya, saya sarankan teman-teman membaca dulu postingan saya yang sebelumnya di sini.


A. Pengertian

OSPF
     Open Shortest Path First (OSPF) adalah sebuah protokol routing otomatis (Dynamic Routing) yang mampu menjaga, mengatur dan mendistribusikan informasi routing antar network mengikuti setiap perubahan jaringan secara dinamis. Pada OSPF dikenal sebuah istilah Autonomus System (AS) yaitu sebuah gabungan dari beberapa jaringan yang sifatnya routing dan memiliki kesamaan metode serta policy pengaturan network, yang semuanya dapat dikendalikan oleh network administrator. Dan memang kebanyakan fitur ini diguakan untuk management dalam skala jaringan yang sangat besar. Oleh karena itu untuk mempermudah penambahan informasi routing dan meminimalisir kesalahan distribusi informasi routing, maka OSPF bisa menjadi sebuah solusi.

BGP
      Border Gateway Protocol disingkat BGP adalah inti dari protokol routing Internet. Protocol ini yang menjadi backbone dari jaringan Internet dunia. BGP adalah protokol routing inti dari Internet yg digunakan untuk melakukan pertukaran informasi routing antar jaringan. BGP dijelaskan dalam RFC 4271. RFC 4276 menjelaskan implementasi report pada BGP-4, RFC 4277 menjelaskan hasil ujicoba penggunaan BGP-4. Ia bekerja dengan cara memetakan sebuah tabel IP network yang menunjuk ke jaringan yg dapat dicapai antar Autonomous System (AS). Hal ini digambarkan sebagai sebuah protokol path vector. BGP tidak menggunakan metrik IGP (Interior Gateway Protocol) tradisional, tapi membuat routing decision berdasarkan path, network policies, dan atau ruleset. BGP versi 4 masih digunakan hingga saat ini . BGP mendukung Class Inter-Domain Routing dan menggunakan route aggregation untuk mengurangi ukuran tabel routing. sejak tahun 1994, BGP-4 telah digunakan di Internet. semua versi dibawahnya sudah tidak digunakan. BGP diciptakan untuk menggantikan protokol routing EGP yang mengizinkan routing secara tersebar sehingga tidak harus mengacu pada satu jaringan backbone saja.

Redistribute
  Redistribute adalah untuk menyebarkan network antar routing protocol yang berbeda atau Sebuah router yang mengambil informasi routing yang telah ada dalam satu routing. Redistribute terbagi menjadi redistribute eigrp, redistribute ospf, , redistribute bgp, redistribute connected, redistribute static, dan lain-lain

     Redistribute Routing Protocol adalah cara untuk meredistribusikan kembali routing tabel yang dibentuk oleh suatu routing protocol untuk diteruskan ke routing protocol lain. Dengan redistribute kita bisa membentuk routing tabel yang lengkap dari suatu topologi walaupun menggunakan routing protocol yang berbeda.


B. Latar Belakang
     Dalam dunia bisnis, sebuah perusahaan seperti ISP akan memerlukan kerja sama dengan perusahaan dalam menjalankan bisnisnya, seperti meminta koneksi atau kerja sama-sama lainnya dalam membangun jaringan. Untuk menghubungkan kedua perusahaan tersebut pastinya memerlukan proses routing dari router ISP A ke ISP B bukan ?, nah bagaimana kalau kita menggunakan routing seperti OSPF untuk menghubungkan perusahaan tersebut?. Pastinya kalau kita menggunakan routing IGP seperti OSPF untuk menghubungkan kedua perusahaan tersebut, pasti perusahaan tersebut tidak akan mau. Ini dikarenakan, jika kita, menggunakan routing OSPF maka rahasia perusahaan bisa bocor ke perusahaan lain karena kita mengetahui ip dari perangkat-perangkat di perusahaan lain tersebut. Lalu bagaimana cara untuk mengatasinya ?, salah satu cara untuk mengatasinya adalah dengan menggunakan routing jenis EGP yaitu Border Gateway Protocol (BGP).
     Dengan protocol BGP ini kedua perusahaan tersebut bisa saling request koneksi, akan tetapi mereka tidak bisa melihat ip dari perangkat-perangkat yang terdapat di perusahaan lain. Dalam melakukan proses routing atau request koneksinya, kedua perusahaan tersebut cukup memberitahukan ip yang satu subnet atau satu jaringan dengan router pada perusahaan lain tersebut dan ASN (Autonomus System Number) dari routernya.
     Lalu bagaimana kalau kita ingin menkoneksikan Routing OSPF pada jaringan internal kita ke routing BGP kita ?, caranya adalah dengan mengenalkan kedua routing protocol tersebut satu sama lain dengan menggunakan perintah "redistribute" pada kedua routing protocol.

C. Persiapan Software dan Hardware
  • Seperangkat komputer PC / Laptop
  • Aplikasi GNS3

D. Maksud dan Tujuan

   Kegiatan ini bermaksud untuk menghubungkan routing internal AS yaitu OSPF Multi Area pada masing-masing perusahaan dengan routing eksternal AS (Routing BGP) agar ketiga perusahaan ISP A,B, dan C bisa terkoneksi satu sama lain.

E. Tahapan Pelaksanaan Kegiatan

1. Hidupkan komputer anda dan bukalah aplikasi GNS 3 anda.

2. Untuk praktik simulasi penghubungan 3 perusahaan dengan routing OSPF dan BGP kali ini, saya akan menggunakan 9 router. pertmaa buatlah topologinya seperti dibawah ini.

3. Karena default port pada routernya ada 2, maka untuk menghubungkan 3 router kita harus menambahakan slot interface baru pada Router 1. Caranya klik kanan pada Router1 --> pilih "configure".
 
 
4. Pada jendela Configurasi Router1 berpindahlah ke tab "Slots" dan tamabahkan interface baru untuk Router1. Contohnya di sini saya memilih interface "NM-1FE-TX", interface ini berisikan port Fast Ethernet yang berjumlah 1. Kemudian klik OK untuk menerapkannya.
 

5. Hubungkan R7 dan R1 melalui port yang baru saja kita tambahkan dengan kabel yang tersedia pada GNS3, sehingga terbentuklah topologinya seperti dibawah ini.
 

6. Untuk memudahkan cara menghidupkan perangkat-perangkat anda, blok semua perangkat anda --> kemudian klik pada tombol "Start" untuk menghidupkannya.

7. Selanjutnya untuk melakukan pengaturannya, kita harus membukanya dengan consolenya. untuk membuka console, klik kanan pada perangkat anda --> kemudian pilih "Custome console".
 

8. Pada bagian "Choose a predefined command" saya atur dengan Mate Terminal, dikarenakan saya menggunakan Linux Mint 18 "Sarah" Mate. Kemudian klik "OK" untuk menerapkannya.
 

9. Selanjutnya akan muncul jendela pengaturan dari perangkat-perangkat kita dengan bentuk terminal.
 

10.  Untuk konfigurasinya, langkah pertama yang kita lakukan adalah melakukan konfigurasi IP pada setiap perangkat sesuai dengan topologi yang telah kita buat. Berikut adalah konfigurasi untuk setiap perangkatnya

############Pengaturan Pada Router1##############
R1#conf t
Enter configuration commands, one per line.  End with CNTL/Z.
R1(config)#int lo0
R1(config-if)#ip addr 1.1.1.1 255.255.255.255
R1(config-if)#no sh
R1(config-if)#ex
R1(config)#int fa0/0
R1(config-if)#ip addr 192.168.1.1 255.255.255.0
R1(config-if)#no sh
R1(config-if)#ex
R1(config)#
R1(config)#int fa1/0
R1(config-if)#ip addr 192.168.3.1 255.255.255.0
R1(config-if)#no sh
R1(config-if)#ex
R1(config)#int
R1(config)#int fa0/1
R1(config-if)#ip addr 192.168.5.1 255.255.255.0
R1(config-if)#no sh
R1(config-if)#ex
R1(config)#

############Pengaturan Pada Router2##############
R2#conf t
Enter configuration commands, one per line.  End with CNTL/Z.
R2(config)#int lo0
R2(config-if)#ip addr 2.2.2.2 255.255.255.255
R2(config-if)#no sh
R2(config-if)#ex
R2(config)#int fa0/0
R2(config-if)#ip addr 192.168.1.2 255.255.255.0
R2(config-if)#no sh
R2(config-if)#ex
R2(config)# 
R2(config)#int fa0/1
R2(config-if)#ip addr 192.168.2.1 255.255.255.0
R2(config-if)#no sh
R2(config-if)#ex
R2(config)#


############Pengaturan Pada Router3##############
R3#conf t
Enter configuration commands, one per line.  End with CNTL/Z.
R3(config)#int lo0
R3(config-if)#ip addr 3.3.3.3 255.255.255.255
R3(config-if)#no sh
R3(config-if)#ex
R3(config)#int fa0/1
R3(config-if)#ip addr 192.168.2.2 255.255.255.0
R3(config-if)#no sh
R3(config-if)#ex

############Pengaturan Pada Router4##############
R4#conf t
Enter configuration commands, one per line.  End with CNTL/Z.
R4(config)#int lo0
R4(config-if)#ip addr 4.4.4.4 255.255.255.255
R4(config-if)#no sh
R4(config-if)#ex
R4(config)#int fa0/1
R4(config-if)#ip addr 192.168.5.2 255.255.255.0
R4(config-if)#no sh
R4(config-if)#ex
R4(config)#int fa0/0
R4(config-if)#ip addr 192.168.6.1 255.255.255.0
R4(config-if)#no sh
R4(config-if)#ex
R4(config)#


############Pengaturan Pada Router5##############
R5#conf t
Enter configuration commands, one per line.  End with CNTL/Z.
R5(config)#int lo0
R5(config-if)#ip addr 5.5.5.5 255.255.255.255
R5(config-if)#no sh
R5(config-if)#
R5(config-if)#ex
R5(config)#int fa0/0                         
R5(config-if)#ip addr 192.168.6.2 255.255.255.0
R5(config-if)#no sh
R5(config-if)#ex
R5(config)#int fa0/1
R5(config-if)#ip addr 192.168.7.1 255.255.255.0
R5(config-if)#no sh
R5(config-if)#ex
R5(config)#do

############Pengaturan Pada Router6##############
R6#conf t
Enter configuration commands, one per line.  End with CNTL/Z.
R6(config)#int lo0        
R6(config-if)#ip addr 6.6.6.6 255.255.255.255
R6(config-if)#no sh
R6(config-if)#ex
R6(config)#int fa0/1
R6(config-if)#ip addr 192.168.7.2 255.255.255.0
R6(config-if)#no sh
R6(config-if)#ex
R6(config)#

############Pengaturan Pada Router7##############
R7#conf t
Enter configuration commands, one per line.  End with CNTL/Z.
R7(config)#int lo0
R7(config-if)#ip addr 7.7.7.7 255.255.255.255
R7(config-if)#no sh
R7(config-if)#ex
R7(config)#int fa0/1
R7(config-if)#ip addr 192.168.3.2 255.255.255.0
R7(config-if)#no sh
R7(config-if)#ex
R7(config)#int fa0/0         
R7(config-if)#ip addr 192.168.4.1 255.255.255.0
R7(config-if)#no sh
R7(config-if)#ex
R7(config)#int f

############Pengaturan Pada Router8##############
R8#conf t
Enter configuration commands, one per line.  End with CNTL/Z.
R8(config)#int lo0 
R8(config-if)#ip addr 8.8.8.8 255.255.255.255
R8(config-if)#no sh
R8(config-if)#ex
R8(config)#int fa0/0
R8(config-if)#ip addr 192.168.4.2 255.255.255.0
R8(config-if)#no sh
R8(config-if)#ex
R8(config)#int fa0/1
R8(config-if)#ip addr 192.168.5.1 255.255.255.0
R8(config-if)#no sh
R8(config-if)#ex

############Pengaturan Pada Router9##############
R9#conf t
Enter configuration commands, one per line.  End with CNTL/Z.
R9(config)#int lo0
R9(config-if)#ip addr 9.9.9.9 255.255.255.255
R9(config-if)#no sh
R9(config-if)#ex
R9(config)#int fa0/1
R9(config-if)#ip addr 192.168.5.2 255.255.255.0
R9(config-if)#no sh
R9(config-if)#ex
 11. Setelah semua konfigurasi IP pada tiap perangkat telah selesai dan dirasa sudah benar, barulah selanjutnya kita melakukan routing. untuk yang pertama, kita buat Routing OSPF Multi area yang berada pada ISP A untuk menghubungkan jaringan internal perusahaan . Jadi pada ISP A ini ada 2 area Routing OSPF yaitu area 0 dan area 10. untuk routingnya, ketikkan perintah dibawah ini.

#############Routing OSPF Router1###############
R1#conf t
Enter configuration commands, one per line.  End with CNTL/Z.
R1(config)#router ospf 10
R1(config-router)#network 1.1.1.1 0.0.0.0 area 0
R1(config-router)#network 192.168.1.0 0.0.0.255 area 0
R1(config-router)#

#############Routing OSPF Router2###############
R2#en
R2#conf t
Enter configuration commands, one per line.  End with CNTL/Z.
R2(config)#router ospf 10
R2(config-router)#network 192.168.1.0 0.0.0.255 area 0
R2(config-router)#network 2.2.2.2 0.0.0.0 area 0
R2(config-router)#network 192.168.2.0 0.0.0.255 area 10
R2(config-router)#

#############Routing OSPF Router3###############
R3#en
R3#conf t
Enter configuration commands, one per line.  End with CNTL/Z.
R3(config)#router ospf 10
R3(config-router)#network 192.168.2.0 0.0.0.255 area 10
R3(config-router)#network 3.3.3.3 0.0.0.0 area 10     
R3(config-router)#
 
12. untuk yang kedua, kita buat Routing OSPF Multi area yang berada pada ISP B untuk menghubungkan jaringan internal perusahaan . Jadi pada ISP B ini ada 2 area Routing OSPF yaitu area 0 dan area 40. untuk routingnya, ketikkan perintah dibawah ini. 

#############Routing OSPF Router7###############
R7#conf t
Enter configuration commands, one per line.  End with CNTL/Z.
R7(config)#router ospf 10
R7(config-router)#network 7.7.7.7 0.0.0.0 area 0
R7(config-router)#network 192.168.4.0 0.0.0.255 area 0
R7(config-router)#


#############Routing OSPF Router8###############
R8#conf t
Enter configuration commands, one per line.  End with CNTL/Z.
R8(config)#router ospf 10
R8(config-router)#network 192.168.4.0 0.0.0.255 area 0
R8(config-router)#network 8.8.8.8 0.0.0.0 area 0     
R8(config-router)#network 192.168.5.0 0.0.0.255 area 40
R8(config-router)#

#############Routing OSPF Router9###############
R9#conf t
Enter configuration commands, one per line.  End with CNTL/Z.
R9(config)#router ospf 10
R9(config-router)#network 192.168.5.0 0.0.0.255 area 40
R9(config-router)#network 9.9.9.9 0.0.0.0 area 40
R9(config-router)#

13. untuk yang ketiga, kita buat Routing OSPF Multi area yang berada pada ISP C untuk menghubungkan jaringan internal perusahaan . Jadi pada ISP C ini ada 2 area Routing OSPF yaitu area 0 dan area 20. untuk routingnya, ketikkan perintah dibawah ini.

#############Routing OSPF Router4###############
R4#conf t
Enter configuration commands, one per line.  End with CNTL/Z.
R4(config)#router ospf 10
R4(config-router)#network 4.4.4.4 0.0.0.0 area 0
R4(config-router)#network 192.168.6.0 0.0.0.255 area 0
R4(config-router)#

#############Routing OSPF Router5###############
R5#conf t
Enter configuration commands, one per line.  End with CNTL/Z.
R5(config)#router ospf 10
R5(config-router)#network 192.168.6.0 0.0.0.255 area 0
R5(config-router)#network 5.5.5.5 0.0.0.0 area 0     
R5(config-router)#network 192.168.7.0 0.0.0.255 area 20
R5(config-router)#

#############Routing OSPF Router6###############
R6(config)#router ospf 10
R6(config-router)#network 192.168.7.0 0.0.0.255 area 20
R6(config-router)#network 6.6.6.6 0.0.0.0 area 20
R6(config-router)#

14. Setelah jaringan internal pada masing-masing perusahaan sudah terhubung dengan melakukan internal routing pada masing-masing perusahaan, langkah selanjutnya adalah melakukan routing antar perusahaan (R1, R4, dan R7 ) menggunakan routing BGP. untuk melakukannya, ketikkan perintah dibawah ini.

#############Routing Pada Router1###############
R1(config)#router bgp 65100
R1(config-router)#neighbor 192.168.5.2 remote 65200
R1(config-router)#exit

#############Routing Pada Router4###############
R4(config)#router bgp 65200
R4(config-router)#neighbor 192.168.5.1 remote 65100
R4(config-router)#exit

#############Routing Pada Router7###############
R7(config)#router bgp 65300
R7(config-router)#neighbor 192.168.3.1 remote 65100
R7(config-router)#exit


15. Meskipun antar router sudah kita routing menggunakan OSPF dan BGP, akan tetapi kedua routing protocol ini belum bisa berkomunikasi. Untuk lebih gampangnya kedua routing protocol ini belum saling berkenalan. untuk saling mengenalkan routing protocol ini, kita menggunakan perintah redistribute pada masing-masing protocol. untuk yang pertama kita lakukan redistribute OSPF kita ke protocol BGP. untuk melakukannya, lakukan perintah dibawah ini .

###########Redistribute Pada Router1############# 
R1(config)#router bgp 65100

R1(config-router)#redistribute ospf 10
R1(config)#exit

###########Redistribute Pada Router4#############
R4(config)#router bgp 65200
R4(config-router)#redistribute ospf 10
R4(config)#exit

###########Redistribute Pada Router7#############
R7(config)#router bgp 65300
R7(config-router)#redistribute ospf 10
R7(config)#exit
 

16. Selain pengenalan routing protocol dari OSPF ke BGP, ternyata kita juga harus mengenalkan routing protocol BGP ke OSPF pada ketiga router tersebut. untuk melakukannya ketikkan perintah berikut ini

 ###########Redistribute Pada Router1############# 
R1(config)#router ospf 10
R1(config-router)#redistribute bgp 65100 subnets
R1(config-router)#exit

###########Redistribute Pada Router4############# 
R4(config)#router ospf 10
R4(config-router)#redistribute bgp 65200 subnets
R4(config-router)#exit

###########Redistribute Pada Router7############# 
R7(config)#router ospf 10
R7(config-router)#redistribute bgp 65300 subnets
R7(config-router)#exit

17. Lalu cobalah cek daftar link state pada salah satu router dengan mengetikkan perintah "show ip ospf database" pada mode privilege. Dari sini dapat terlihat jika kita sudah meredistribute OSPF kita ke Router yang sudah beda AS, maka akan terdapat "Type-5 AS External Link States" yang berarti ospf telah mendapat link ke External AS.
 
 

18. untuk menguji koneksinya, lakukan ping dari loopback R3 ke loopback R6 dan loopback R9. Jika berhasil maka konfigurasi anda sudah benar.


F. Referensi

+https://id.wikipedia.org/wiki/Border_Gateway_Protocol
+http://santekno.blogspot.co.id/2013/01/bgp-border-gateway-protocol.html#popup
+http://www.mikrotik.co.id/artikel_lihat.php?id=154
+http://aznhy.blogspot.co.id/2012/05/redistributed-routing-protocol.html
+Presentasi dari Om Danu Wiyoto.

G. Hasil dan Kesimpulan
     Hasil dari kegiatan ini adalah terhubungnya ketiga perusahaan yaitu Perusahaan ISP A, B, dan C. Dan pada proses penggabungannya hampir sama dengan cara menghubungkan 2 perusahaan pada postingan saya yang lalu, hanya saja routing OSPF yang saya pakai pada kali ini adalah OSPF Multi Area.
      Dalam menggabungkan 2 routing protocol BGP dan OSPF, ternyata tidak bisa dengan hanya membuat routing BGP dan OSPFnya saja. akan tetapi kita harus memperkenalkan 2 routing protocol tersebut satu sama lain dengan perintah "redistribute". Dan hasilnya client pada ISP A, ISP B, dan ISP C bisa saling terkoneksi.

Sekian dari saya, mohon maaf sebesar-besarnya jika terdapat banyak kesalahan dalam postingan saya ^-^ 

Wassalamualikum Wr. Wb.




Previous
Next Post »